AYTKTM
Rangkaian huruf ini menggambarkan ghirah dan passion kita dalam berdakwah. Apapun Yang Terjadi Kami Tetap Melayani.
Salam Olahraga
Sesungguhnya Muslim yang kuat lebih dicintai Allah daripada Muslim yang lemah. Dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang mantap.
Wahai Saudaraku!
Rapatkanlah barisan, singsingkan lengan baju, mari saling memperkuat dan mengingatkan di dalam ridho dan rahmat-Nya.
Buktikan Dengan Kerja Nyata
"Amat besar kebencian di sisi Allah, bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan." – (QS.61:3)
Biduk Kebersamaan
Biduk kebersamaan kita terus berjalan. Dia telah menembus belukar, menaiki tebing, membelah laut. Adakah di antara kita yang tersayat atau terluka ? Sayatan luka, rasa sakit, air mata adalah bagian dari tabiat jalan yang sedang kita lalui. Dan kita tak pernah berhenti menyusurinya, mengikuti arus waktu yang juga tak pernah berhenti.
27 May, 2014
Geert Wilders Lecehkan Islam, Belanda Ketar Ketir
Sabar, Sabar dan Sabar! Beginilah jalan dakwah...
25 May, 2014
Debat Capres Bisa Halau Kampanye Hitam
Hal itu diungkapkan oleh salah seorang politisi Gerindra yang juga merupakan anggota timses, Martin dalam diskusi bertema "Pemilu 9 Juli 2014 Kompetisi Capres dan Cawapres" yang digelar di Gedung DPD (Rabu, 21/5).
"Dengan adanya debat capres, masyarakat bisa mengetahui visi dan misi capres dan itu bisa dijadikan pegangan mereka sebelum memilih capres. Masyarakat bisa tahu mana emas dan bukan emas," kata Martin.
Terkait pelaksanaan kampanye, Martin mengaku khawatir atas praktik kampanye hitam yang lebih ditonjolkan ketimbang visi dan misi capres.
Anggota Komisi III DPR ini menyebut bahwa Kampanye hitam merupakan praktik yang tidak elok dinikmati oleh rakyat Indonesia. [mel]
Sumber : http://politik.rmol.co/read/2014/05/21/156162/Debat-Capres-Bisa-Halau-Kampanye-Hitam-
Beramal untuk Pemilu, Riya, dan Penggembos Amal
Banyak teman-teman bertanya: boleh nggak kita melakukan kegiatan bakti sosial atau aksi kepeduliaan dengan maksud supaya partai kita dipilih dalam pemilu, atau supaya “jagoan” kita dalam PILKADA ditusuk, atau boleh nggak kita melakukan berbagai kegiatan supaya diliput media, masuk tivi, ditulis di koran dan semacamnya? Bukankah hal ini termasuk riyâ’ dalam arti beramal supaya terlihat orang lain, atau sum’ah dalam arti beramal supaya cerita tentang amal ini sampai dan didengar oleh banyak kalangan?Jangan Nggembosi lah
Al-Qur’an banyak berisi ayat-ayat yang mendorong manusia untuk beramal, baik amal yang dilakukan secara terbuka dan terang-terangan maupun amal yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Di antaranya adalah Q.S. Al-Baqarah: 274.
"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, Maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (2:274)
Di sisi lain, Al-Qur’an sangat mencela orang-orang yang berusaha menggembosi orang lain untuk beramal, dan Al-Qur’an Al-Karim menjelaskan bahwa cara-cara nggembosi ini adalah cara orang-orang munafiq, semoga Allah SWT hindarkan kita semua dari sifat, perbuatan dan cara-cara orang munafiq.
Adalah Q.S. At-Taubah: 79 yang menjelaskan demikian.
"(orang-orang munafik itu) Yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, Maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih." (9:79)
Secara garis besar, ayat ini menjelaskan:
1. Di antara orang-orang munafiq, ada orang-orang yang mencibir para sukarelawan dalam bersedekah.
2. Orang yang bersedekah banyak secara terbuka, sebagaimana dilakukan oleh Abdurrahman bin Auf, mereka cibir dengan pernyataan: “aah, itu kan karena riyâ’ dan sum’ah”.
3. Dan orang yang bersedekah sedikit, seperti yang dilakukan oleh Abû Aqîl Abdurrahman bin Tîjân, mereka cibir dengan pernyataan: “yach, sumbangan kok Cuma satu shô’ kurma, Allah SWT Maha Kaya, segitu itu apa artinya?”. Padahal, dalam rangka dapat menyumbang satu Shô’ ini Abû Aqîl “memaksakan” diri bekerja pada suatu malam (bukan siang), demi mendapatkan suatu upah, dan ternyata upahnya adalah satu shô’ kurma tadi, dan paginya, dia sumbangkan untuk perjuangan Rasulullah SAW. Kenapa Abû Aqîl “memaksakan diri”? sebab dia betul-betul ingin menyumbang, akan tetapi, dia tidak mempunyai apa pun yang bisa ia sumbangkan, maka, dia bekerja, walaupun harus di malam hari, demi “dapat menyumbang” dalam perjuangan. Seseorang yang ber-tadhhiyyah seperti ini, ternyata oleh orang munafiq dicibir.
Hal ini memberi pelajaran penting kepada kita, bahwa:
1. Allah SWT sangat menghargai orang yang bekerja, aktif dan berjihad dalam kerjanya ini.
2. Allah SWT sangat tidak menyukai orang-orang yang suka melakukan penggembosan terhadap orang lain untuk beramal.
Untuk itu, tidak usah lah kita meributkan tentang keikhlasan atau ketidak ikhlasan suatu amal yang dilakukan oleh orang lain, akan tetapi, adakah kita berada pada barisan orang-orang yang beramal?
Tentang keikhlasan, marilah kita introspeksi dan melihat diri kita sendiri, dan jadikan masalah keikhlasan ini antara kita dengan Allah SWT, kita tidak diminta untuk membedah hati orang lain untuk mengetahui adakah dia ikhlash dalam amalnya.
Positif Thinking Dalam Menilai
Rasulullah SAW juga mengajarkan kepada kita, agar dalam menilai suatu amal, hendaklah kita menilainya dengan mengedepankan penilaian positif dan membuang penilaian negatif, minor serta sinis. Kecuali bila suatu amal itu telah nyata-nyata negatif.
Diceritakan bahwa suatu kali Rasulullah SAW menceritakan bahwa ada seseorang berniat bersedekah pada suatu malam, dan ternyata, sedekahnya pada malam hari itu jatuh kepada seorang pencuri. Setelah dia mengetahui bahwa penerima sedekahnya adalah seorang pencuri, dia berkata: Allahumma laka al-hamdu (alhamdulillah). Besok malamnya dia bersedekah lagi, ternyata penerimanya adalah wanita pelacur, begitu dia mengetahui bahwa penerimanya adalah seorang peacur, dia berkata: Allahumma laka al-hamdu. Besok malamnya dia bersedekah lagi, dan ternyata penerimanya adalah orang kaya.
Semua sedekah yang “salah sasaran” ini ternyata semuanya diberi tafsir positif oleh Rasulullah SAW. Tentang pencuri yang menerima sedekah, ditafsirkan: semoga dengan sedekah itu dia tidak lagi mencuri, tentang wanita pelacur, diberi tafsir: semoga dengan sedekah itu dia tidak lagi melacur, dan tentang orang kaya: semoga dia mengambil ibrah .
Hadits ini memberi pelajaran kepada kita, hendaklah kita belajar untuk menjadi manusia-manusia yang lebih cerdas, pintar dan cekatan dalam memberi tafsir positif, agar manusia terpacu untuk beramal, dan janganlah kita menjadi bagian dari orang-orang yang memandang perbuatan dan ucapan orang lain dengan menggunakan kaca mata hitam, apalagi menggunakan kaca mata kuda, sebab, membangun motivasi orang untuk beramal itu jauh lebih sulit.
Penutup
Beberapa uraian di atas menggambarkan bahwa:
1. Menilai sesuatu itu memang gampang-gampang susah, oleh karena itu, serahkanlah masalah penilaian ini kepada Allah SWT, Dzat yang maha mengetahui segala rahasia. Pamrih atau tidak pamrih, itu bukan domain kita.
2. Belajar untuk possitive thinking itu sangat perlu, agar barisan orang-orang yang beramal semakin banyak.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufiq, hidayah dan bimbingan kepada kita untuk menjadi manusia-manusia yang mendengar berbagai pendapat, pandangan dan ucapan, lalu kita dibimbing oleh-Nya untuk mengikuti yang terbaik, amiiin.
Oleh :Musyafa Ahmad Rahim
Sumber : http://www.pkspiyungan.org/2013/11/beramal-untuk-pemilu-riya-dan.html
24 May, 2014
Hamas dan Fatah Ajukan Rami Hamdallah PM Persatuan Palestina
"Fatah dan HAMAS sepakat untuk mencalonkan Hamdallah sebagai Perdana Menteri Pemerintah Persatuan Peralihan, yang akan segera terwujud," kata Ar-Rai, kantor berita resmi HAMAS --yang berpusat di Jalur Gaza dan mengutip satu sumber pejabat tanpa identitas.
Sumber itu menambahkan pemerintah baru tersebut akan meliputi seorang perdana menteri dan 15 lagi menteri teknokrat, yang tidak memiliki afiliasi politik dengan Fatah maupun HAMAS.
Pejabat tersebut tak bersedia mengungkapkan nama para menteri baru di dalam kabinet baru itu, demikian laporan Xinhua, Kamis malam. Tapi ia menduga Azzam Al-Ahmad --pemimpin delegasi Fatah dalam dialog dengan HAMAS-- akan tiba di Jalur Gaza pada Ahad untuk pembicaraan lebih lanjut.
HAMAS dan Fatah pada 23 April mengumumkan mereka akan melaksanakan kesepakatan perujukan yang telah mereka capai di Ibu Kota Mesir, Kairo, pada 2011 dan di Qatar pada 2012.
Kedua faksi Palestina itu sepakat untuk membentuk pemerintah persatuan teknokrat dalam waktu lima pekan setelah pengumuman, dan setelah pemerintah tersebut terbentuk, mereka berencana menetapkan tanggal bagi penyelenggaraan pemilihan presiden dan anggota parlemen.
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/14/05/22/n5zbuj-hamas-dan-fatah-ajukan-rami-hamdallah-pm-persatuan-palestina
Tolak Golput, Dai Salafi Pilih Pasangan Ini untuk Pilpres 2014
Dulu Anggap Islam Sebagai Musuh, Kini Bahagia Menjadi Mualaf
Pendeta Dawood, Friar Kevin, adalah seorang pria yang hebat. dawood sangat menghormatinya. Tapi, ketika Dawood memanjatkan doa, ia merasa berdoa kepada Tuhan, bukan kepada Yesus. Ia tak merasa Yesus dapat mendengarnya atau dia berada di sini, di dunia. Meski begitu, ia juga sangat menghormatinya.
Selain itu, ia mengaku sangat membenci Islam. Seperti kebanyakan orang Inggris lainnya, ia merasa Islam adalah musuh. Memang ia memiliki beberapa teman Muslim, mereka juga baik, tetapi menurutnya terorisme sangat jahat.
Ia juga telah memaafkan orangtuanya atas segala permasalahan mereka yang berimbas pada kehidupannya. Ayah Dawood juga telah mengubah jalan hidupnya. Sebelumnya, ia tinggal di jalanan di London selama 7 tahun sebelum akhirnya menjalani rehabilitasi dan kemudian memulai hidup dengan baik dan menghentikan mengonsumsi obat-obatan.
Lalu ayahnya mengajak berlibur bersama ke Moroko. Di situlah ia menyadari umat Islam sangat baik. Kehidupannya berbalik dan tanpa sadar ia dengan cepat sangat mencintai Islam. Kebanyakan orang mengira kebenciannya terhadap Islam justru membuatnya menjadi Muslim. Akan tetapi alasan salah satunya karena mereka benar-benar orang yang baik dan memperhatikannya.
Akhirnya, tiba waktu pulang. ia semakin tertarik terhadap Islam. Meskipun ia juga suka akan konsep Tuhan dalam Kristen, tetapi ia tidak tertarik untuk mempelajari atau mendengarkannya. Terkadang ketika membaca Injil selama beberapa jam, ia tidak memahaminya.
Tapi berbeda dengan Islam. Larangan minum alkohol dalam Islam sangatlah masuk akal dan masa muda Dawood membuktikannya. Nilai keluarga juga ditekankan dalam Islam. Ia merasa Islam memiliki semua jawabannya. Ia yakin, pasti tulisan tersebut merupakan kata-kata Tuhan.
Ia pun membaca tentang Nabi Muhammad, dan ia benar-benar menghormatinya. Sehingga langsung ia putuskan untuk mengikuti jejaknya karena ajaran Kristen tak membuatnya tertarik. Ia juga mengunjungi Siprus dan menemui Syekh di sana.
23 May, 2014
Memenangkan Prabowo-Hatta Tugas Sejarah Aktivis Pro Rakyat
"Mengingat pasangan Prabowo-Hatta berorientasi pada agenda utama kesejahteraan rakyat kecil selain bagi terciptanya kemartabatan bangsa dan negara," kata Koordinator Aliansi Aktivis Dukung Prabowo-Hatta, Syahganda Nainggolan, beberapa saat lalu (Kamis, 22/5).
Menurut Syahganda, yang juga Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC), pilihan terhadap pasangan Prabowo-Hatta bukan lagi bersifat moral. Dukungan ini harus merupakan upaya konkret berupa pemihakan serta dukungan, bahkan lebih sekadar itu, diperlukan keterlibatan dalam pemenangannya oleh berbagai unsur aktivis prorakyat.
"Ini sesungguhnya tugas sejarah, dan momentum itu kini ada di hadapan kita guna memberi peran dan langkah-langkah yang nyata agar Prabowo-Hatta menjadi pemenang Pilpres 2014," ungkapnya.
Karenanya, menurut Syahganda, kalangan aktivis prorakyat tidak boleh abai, apalagi mengambil posisi diam terkait kesempatan untuk berikontribusi memperjuangkan kehadiran mandat kepemimpinan nasional baru, yang disesuaikan dengan harapan rakyat serta dapat membawa hasrat kemajuan bangsa. Dalam konteks inilah aktivis harus mewujudkan kemenangan Prabowo-Hatta sebagai duet pemimpin bangsa berikutnya.
Syahganda menambahkan, poros aktivis yang meliputi elemen perjuangan kerakyatan untuk kaum tani dan nelayan, buruh atau pekerja, kepemudaan atau kebangsaan, keagamaan, kemahasiswaan, perempuan, kelompok Lembaga Swadaya Masyarakat peduli rakyat, dan termasuk aktivis dalam kepedulian pemartabatan kehidupan rakyat di sektornya masing-masing, untuk bersama-sama atau dengan prakarsa di lingkungannya, melangkah dengan satu tujuan yakni memperkuat arah pemenangan Prabowo-Hatta. [ysa]
Sumber : http://www.rmol.co/read/2014/05/22/156228/Memenangkan-Prabowo-Hatta-Tugas-Sejarah-Aktivis-Pro-Rakyat-
Mengelola Ketidaksempurnaan
Kita hanya berbagi dari sedikit yang tersisa dari pesona jiwa raga yang direguk habis oleh para nabi dan orang shalih terdahulu. Karena itu persoalan cinta kita selalu permanen begitu: jarang sekali pesona jiwa raga menyatu secara utuh dan sempurna dalam diri kita. Pilhan-pilihan kita, dengan begitu, selalu sulit. Ada lelaki ganteng atau perempuan cantik yang kurang berbudi. Sebaliknya, ada lelaki shalih yang tidak menawan atay perempuan yang shalihah yang tidak cantik. Pesona kita selalu tunggal. Padahal cinta membutuhkan dua kaki untuk bisa berdiri dan berjalan dalam waktu yang lama. Maka tentang pesona fisi itu Imam Ghazali mengatakan: “Pilihlah istri yang cantik agar kamu tidak bosan.” Tapi tentang pesona jiwa itu Rasulullah saw bersabda, “Tapi pilihlah calon istri yangt taat beragama niscaya kamu pasti beruntung.”
Persoalan kita dalam ketidaksempurnaan. Seperti ketika dunia menyaksikan tragedi cinta Putri Diana dan Pangeran Charles. Dua setengah milyar menusia menyaksikan pemakamannya di televisi. Semua sedih. Semua menangis. Putrei yang pernah menjadi trensetter kecantikan dunia dekade 80-an itu rasanya terlalu cantik untuk di sia-siakan oleh sang pangeran. Apalagi Camila Parker yang menjadi kekasih gelap sang pangeran saat itu, secara fisik sangat tidak sebanding dengan Diana. Tapi tidak ada yang secara objektif mau bertanya ketika itu. Kenapa akhirnya Charles lebih memilih Camila, perempuan sederhana, tidak bisa dibilang cantik, dan lebih tua, ketimbang diana, gadis cantik berwajah boneka itu? Jawaban Charles mungkin memang terlalu sederhana. Tapi itu fakta, “Karena saya lebih bisa berbicara dengan Camila”.
Kekuatan budi memang bertahan lebih lama. Tapi pesona fisik justru terkembang di tahun-tahun awal pernikahan. Karena itu ia menentukan. Begitu masa uji cinta selesai, biasanya lima sampai sepuluh tahun, kekuatan budi akhirnya yang menentukan sukses tidaknya sebuah hubungan jangka panjang. Dampak gelombang magnetik fisik berkurang atau hilang bersama waktu. Bukan karena kecantikan atau ketampanan berkurang. Yang berkurang adalah pengaruhnya. Itu akibatnya sentuhan terus menerus yang mengurangi kesadaran emosi tentang gelombang magnetik tersebut.
Apa yang harus kita lakukan adalah mengelola ketidaksempurnaan melalui proses pembelajaran. Belajar adalah proses berubah secara konstan untuk menjadi lebih baik dan sempurna dari waktu ke waktu. Fisik mungkin tidak bisa diubah. Tapi pesona fisik bukan hanya tampang. Ia lebih ditentukan oleh aura yang dibentuk dari gabungan antara kepribadian bawaan, pengetahuan dan pengalaman hidup. Ketika hal itu biasanya termanifestasi pada garis-garis wajah, senyuman tatapan mata serta gerak refleks tubuh kita. Itu yang menjelaskan mengapa sering ada lelaki yang tidak perlu tampan tapi mempesona banyak wanita. Begitu juga sebaliknya.
Itu jalan tengah yang bisa ditempuh semua orang sebagai pecinta pembelajar. Karena pengetahuan dan pengalaman adalah perolehan hidup yang membuat kita tampak matang. Dan kematangan itulah pesonanya. Sebab, setiap kali pengetahuan kita bertambah, kata Malik bin Nabi, wajah kita akan tampak lebih baik dan bercahaya.[]
*Buku Serial Cinta
oleh Anis Matta
___________
sumber : Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia
22 May, 2014
Jadilah Kitab Walau Tanpa Judul
Pepatah dalam bahasa Arab itu menyiratkan makna yang dalam, terutama menyangkut kondisi bangsa saat ini yang sarat konflik perebutan kekuasaan dan pengabaian amanah oleh pemimpin-pemimpin yang tidak menebar manfaat dengan jabatan dan otoritas yang dimilikinya. Bangsa ini telah kehilangan ruuhul jundiyah, yakni jiwa ksatria. Jundiyah adalah karakter keprajuritan yang di dalamnya terkandung jiwa ksatria sebagaimana diwariskan pejuang dan ulama bangsa ini saat perjuangan kemerdekaan.
Semangat perjuangan (hamasah jundiyah) adalah semangat untuk berperan dan bukan semangat untuk mengejar jabatan, posisi, dan gelar-gelar duniawi lainnya (hamasah manshabiyah). Saat ini, jiwa ksatria itu makin menghilang. Sebaliknya, muncul jiwa-jiwa kerdil dan pengecut yang menginginkan otoritas, kekuasaan, dan jabatan, tetapi tidak mau bertanggung jawab, apalagi berkurban. Yang terjadi adalah perebutan jabatan, baik di partai politik, ormas, maupun pemerintahan. Orang berlomba-lomba mengikuti persaingan untuk mendapatkan jabatan, bahkan dengan menghalalkan segala cara. Akibatnya, di negeri ini banyak orang memiliki "judul", baik judul akademis, judul keagamaan, judul kemiliteran, maupun judul birokratis, yang tanpa makna. Ada judulnya, tetapi tanpa substansi, tanpa isi, dan tanpa roh.
Padahal, ada kisah-kisah indah dan heroik berbagai bangsa di dunia. Misalnya, dalam Sirah Shahabah, disebutkan bahwa Said bin Zaid pernah menolak amanah menjadi gubernur di Himsh (Syria). Hal ini membuat Umar bin Khattab RA mencengkeram leher gamisnya seraya menghardiknya, "Celaka kau, Said! Kau berikan beban yang berat di pundakku dan kau menolak membantuku." Baru kemudian, dengan berat hati, Said bin Zaid mau menjadi gubernur.
Ada lagi kisah lain, yaitu Umar bin Khattab memberhentikan Khalid bin Walid pada saat memimpin perang. Hal ini dilakukan untuk menghentikan pengultusan kepada sosok panglima yang selalu berhasil memenangkan pertempuran ini. Khalid menerimanya dengan ikhlas. Dengan singkat, ia berujar, "Aku berperang karena Allah dan bukan karena Umar atau jabatanku sebagai panglima." Ia pun tetap berperang sebagai seorang prajurit biasa. Khalid dicopot "judul"-nya sebagai panglima perang. Namun, ia tetap membuat "kitab" dan membantu menorehkan kemenangan.
Ibrah yang bisa dipetik dari kisah-kisah tersebut adalah janganlah menjadi judul tanpa kitab; memiliki pangkat, tetapi tidak menuai manfaat. Maka, ruuhul jundiyah atau jiwa ksatria yang penuh pengorbanan harus dihadirkan kembali di tengah bangsa ini sehingga tidak timbul hubbul manaashib, yaitu cinta kepada kepangkatan, jabatan-jabatan, bahkan munafasah 'alal manashib, berlomba-lomba untuk meraih jabatan-jabatan. Semoga.
Oleh KH. Hilmi Aminuddin
*sumber: Republika & PKSpiyungan
Habib Kwitang: Jokowi Tidak Amanah, Mari Pilih Prabowo
Dalam rangka itu, Habib Ali bin 'Abdur Rahman al-Habsyi atau biasa akrab disebut Habib Kwitang mengeluarkan maklumat bagi jamaahnya untuk tidak salah memilih dalam Pilpres mendatang. Dalam maklumatnya, Habib Kwitang menyerukan untuk memilih calon presiden yang beritikad baik memajukan bangsa dan negara.
"Saya mengajak kepada seluruh pencinta dan jamaah Majelis Taklim Kwitang dan majelis atau pengajian yang mengikuti ini majelis, bersama-sama mendukung dan memilih Prabowo Subianto menjadi presiden Indonesia. Beliau adalah orang yang betul dan benar bersungguh-sungguh ingin membuat negara ini menjadi baik dan bermartabat seperti dulu," kata Habib Kwitang dalam maklumatnya.
Maklumat disampaikan langsung oleh Habib Kwitang di atas mimbar di hadapan ribuan jamaah pada Minggu 18 April 2014. Takbir dan shalawat menggema saat maklumat disampaikan.
Habib Kwitang mengatakan maklumat disampaikan karena melihat keadaan yang krisis dalam kepemimpinan dan dikhawatirkan umat salah dalam menentukan presiden.
Dikatakan dia, sejak zaman enjid (kakek) dan juga zaman diirinya punya walid (bapak), Majelis Taklim Kwitang selau netral di dalam menentukan sikap terhadap pemilu di dalam mengajak jamaahnya. Namun melihat keadaan yang krisis dalam kepemimpinan dan dikhawatirkan umat salah dalam menentukan presiden, maka dirinya menyampaikan ajakan untuk memilih Prabowo.
Habib Kwitang menegaskan Prabowo sosok yang memiliki itikad baik dibanding pesaingnya, Joko Widodo alias Jokowi. Menurut dia, Jokowi sosok yang tidak amanah karena memaksakan diri mencalonkan presiden.
"Tidak bisa dibiarkan orang yang tidak amanah memimpin negara," serunya.[dem]
Sumber : RakyatMerdeka Online http://politik.rmol.co/read/2014/05/21/156165/Habib-Kwitang:-Jokowi-Tidak-Amanah,-Mari-Pilih-Prabowo-
20 May, 2014
Enam Syarat Bermaksiat
18 May, 2014
10 Fakta Tentang Boko Haram
3. Menurut Human Right Watch, Boko Haram selama periode 2009-2012 bertanggung jawab atas 900 pembunuhan melalui berbagai insiden kekerasan.
5. Mohamed Yusuf mendirikan Boko Haram di Maiduguri pada 2002. Dia mendirikan kompleks agama termasuk masjid dan sekolah agama yang dijadikan pusat perekrutan anggota baru.
6. Pada tahun 2009, Boko Haram meluncurkan serangan terhadap gedung pemerintah dan kantor polisi setelah operasi besar-besaran yang diluncurkan pasukan keamanan untuk memberantas kelompok itu sehingga Mohamed Yusuf ditangkap sebelum akhirnya meninggal dalam tahanan.
7. Boko Haram tidak mengakui pemerintah Nigeria. Mereka menginginkan Nigeria menjadi negara Islam.
8. Laporan Amerika Serikat pada 2011 menyebut Boko Haram adalah ancaman terbaru yang semakin merajalela dan dilaporkan memiliki hubungan dengan Al Qaidah di Afrika .
9. Boko Haram terkenal dengan gaya serangan menggunakan penyerang bermotor untuk membunuh anggota polisi, politisi, ulama atau siapapun yang mengecam kelompok tersebut.
10. Sejak 2011, Nigeria dilaporkan bekerjasama dengan AS dan CIA untuk menghentikan Boko Haram. Namun, kelompok itu terus memicu kekerasan dan bertindak kejam.
Ikhwanul Muslimin Akan Gelar Konferensi di Inggris Untuk Mengenalkan Pemikirannya
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/05/17/51387/ikhwanul-muslimin-akan-gelar-konferensi-di-inggris-untuk-mengenalkan-pemikirannya/#ixzz3225lCp7f