27 May, 2014

Geert Wilders Lecehkan Islam, Belanda Ketar Ketir

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Pemerintah Belanda akan mengirimkan diplomat kawakan ke Arab Saudi untuk mencegah negara itu memberlakukan sanksi dagang sebagai protes atas penyebaran stiker anti-Islam yang dicetak dalam warna bendera Arab Saudi oleh politisi sayap kanan Belanda Geert Wilders.
Arab Saudi, salah satu investor terbesar Belanda, belum mengumumkan pemberlakuan sanksi bagi Belanda. Namun, media di Saudi pada pekan ini melaporkan bahwa sanksi tersebut sebetulnya sudah mulai berlaku.
Berdasarkan atas data statistik pemerintah, ekspor Belanda ke Arab Saudi senilai 2 miliar euro (2,7 miliar dolar AS) per tahun.
Pemimpin Partai Kebebasan Belanda, Geert Wilders, membuat stiker berisi slogan yang menghina Islam, yang dicetaknya pada Desember sebagai bagian dari bahan kampanyenya.
Sebagai tokoh kanan Eurosceptic yang memiliki banyak pendukung, partainya memimpin hasil jajak pendapat nasional sebelum pemilu parlemen Eropa pada Kamis.
"Belanda tidak bisa diminta bertanggung jawab atas sikap tidak dewasa seorang anggota parlemen," kata Menteri Luar Negeri, Frans Timmermans, dalam siaran di RTL.
"Kami akan melakukan apapun yang mungkin untuk membuat konsekuensi bagi Belanda seminim mungkin," katanya.
''Pemerintah Belanda berupaya mendapat kejelasan mengenai jenis sanksi dagang yang direncanakan Arab Saudi,'' kata Timmermans. Pejabat pemerintah Saudi menolak berkomentar mengenai kasus tersebut.
Seorang jurubicara Kementerian Luar Negeri Belanda mengatakan direktur jenderal bidang politik akan berkunjung ke negara Teluk Arab itu untuk mengatasi masalah.
"Ada indikasi (kemungkinan sanksi). Karena indikasi ini mengkhawatirkan, kami pergi ke Riyadh untuk berbicara mengenai apa artinya ini,'' katanya. ''Mudah-mudahan tidak ada masalah."
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/14/05/21/n5xnh6-geert-wilders-lecehkan-islam-belanda-ketar-ketir
Read more »

Sabar, Sabar dan Sabar! Beginilah jalan dakwah...

Sabar, sabar, sabar… Beginilah jalan dakwah telah kita lalui. Berkomunitas bersama orang-orang salih bukannya tanpa masalah, maka Allah memerintahkan agar kita selalu bersabar bersama mereka :

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”.

Bisa jadi ada salah paham di antara para aktivis. Bisa jadi ada ketidaknyamanan perasaan di antara para pelaku dakwah. Bisa jadi ada data yang kurang valid, namun digunakan untuk pengambilan keputusan. Bisa jadi ada stigma yang menganga, dan tidak pernah ada pengadilan yang memberikan klarifikasi. Bisa jadi ada persepsi yang keliru. Bisa jadi ada ketidaktepatan dalam menerapkan teori.

Capek, lelah mendera jiwa dan raga. Namun ini adalah pilihan, yang tidak ada sedikitpun paksaan kita bersamanya. Bisa jadi ada ketidakpahaman, ada ketidakmengertian, dan kita tidak pernah menemukan jawaban. Bisa jadi Khalid bin Walid tidak pernah mengerti mengapa dirinya diganti dari posisi panglima perang yang demikian dihormati. Namun toh kehormatan dirinya tidak runtuh karena posisi itu tidak lagi dia miliki.

Kehormatan diri kita adanya pada konsistensi. Konsisten menapaki kebenaran. Konsisten menapaki jalan kebaikan. Komitmen pada peraturan. Teguh memegang keputusan. Mendengar dan taat, itulah karakter kader teladan. Bukankah ini ujian, karena yang kita dengar dan kita taati bisa jadi berbeda dengan suara hati nurani. “Qum Ya Hudzaifah !” Menggelegar suara perintah. Dan Hudzaifah segera bangkit berdiri.

Kehormatan diri bukan terletak pada posisi kita sebagai apa. Tidak menjadi apa-apa, tetap bisa dihormati. Kita terhormat karena karakter yang kuat, kita terhormat karena karya yang tiada pernah berhenti, kita terhormat karena kerja yang terus menerus, kita terhormat karena keteladanan, kita terhormat karena kesabaran dan kesetiaan.

Ya. sabar, sabar, dan teruslah sabar… Karena memang beginilah jalan dakwah telah kita lalui. Berkomunitas bersama orang-orang salih bukannya tanpa masalah, dan Allah telah memerintahkan agar kita selalu bersabar bersama mereka :

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”.

Oleh : Cahyadi Takariawan

Read more »

25 May, 2014

Debat Capres Bisa Halau Kampanye Hitam

RMOL. Tim Sukses (Timses) pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa menyambut baik debat capres yang akan dilaksanakan sebanyak empat kali sebelum digelarnya pemilu presiden 9 Juli mendatang. 

Hal itu diungkapkan oleh salah seorang politisi Gerindra yang juga merupakan anggota timses, Martin dalam diskusi bertema "Pemilu 9 Juli 2014 Kompetisi Capres dan Cawapres" yang digelar di Gedung DPD (Rabu, 21/5). 

"Dengan adanya debat capres, masyarakat bisa mengetahui visi dan misi capres dan itu bisa dijadikan pegangan mereka sebelum memilih capres. Masyarakat bisa tahu mana emas dan bukan emas," kata Martin. 

Terkait pelaksanaan kampanye, Martin mengaku khawatir atas praktik kampanye hitam yang lebih ditonjolkan ketimbang visi dan misi capres.

Anggota Komisi III DPR ini menyebut bahwa Kampanye hitam merupakan praktik yang tidak elok dinikmati oleh rakyat Indonesia. [mel]

Sumber : http://politik.rmol.co/read/2014/05/21/156162/Debat-Capres-Bisa-Halau-Kampanye-Hitam-
Read more »

Beramal untuk Pemilu, Riya, dan Penggembos Amal

Banyak teman-teman bertanya: boleh nggak kita melakukan kegiatan bakti sosial atau aksi kepeduliaan dengan maksud supaya partai kita dipilih dalam pemilu, atau supaya “jagoan” kita dalam PILKADA ditusuk, atau boleh nggak kita melakukan berbagai kegiatan supaya diliput media, masuk tivi, ditulis di koran dan semacamnya? Bukankah hal ini termasuk riyâ’ dalam arti beramal supaya terlihat orang lain, atau sum’ah dalam arti beramal supaya cerita tentang amal ini sampai dan didengar oleh banyak kalangan?
Jangan Nggembosi lah

Al-Qur’an banyak berisi ayat-ayat yang mendorong manusia untuk beramal, baik amal yang dilakukan secara terbuka dan terang-terangan maupun amal yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Di antaranya adalah Q.S. Al-Baqarah: 274.

"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, Maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (2:274)

Di sisi lain, Al-Qur’an sangat mencela orang-orang yang berusaha menggembosi orang lain untuk beramal, dan Al-Qur’an Al-Karim menjelaskan bahwa cara-cara nggembosi ini adalah cara orang-orang munafiq, semoga Allah SWT hindarkan kita semua dari sifat, perbuatan dan cara-cara orang munafiq.

Adalah Q.S. At-Taubah: 79 yang menjelaskan demikian.

"(orang-orang munafik itu) Yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, Maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih." (9:79)

Secara garis besar, ayat ini menjelaskan:

1. Di antara orang-orang munafiq, ada orang-orang yang mencibir para sukarelawan dalam bersedekah.

2. Orang yang bersedekah banyak secara terbuka, sebagaimana dilakukan oleh Abdurrahman bin Auf, mereka cibir dengan pernyataan: “aah, itu kan karena riyâ’ dan sum’ah”.

3. Dan orang yang bersedekah sedikit, seperti yang dilakukan oleh Abû Aqîl Abdurrahman bin Tîjân, mereka cibir dengan pernyataan: “yach, sumbangan kok Cuma satu shô’ kurma, Allah SWT Maha Kaya, segitu itu apa artinya?”. Padahal, dalam rangka dapat menyumbang satu Shô’ ini Abû Aqîl “memaksakan” diri bekerja pada suatu malam (bukan siang), demi mendapatkan suatu upah, dan ternyata upahnya adalah satu shô’ kurma tadi, dan paginya, dia sumbangkan untuk perjuangan Rasulullah SAW. Kenapa Abû Aqîl “memaksakan diri”? sebab dia betul-betul ingin menyumbang, akan tetapi, dia tidak mempunyai apa pun yang bisa ia sumbangkan, maka, dia bekerja, walaupun harus di malam hari, demi “dapat menyumbang” dalam perjuangan. Seseorang yang ber-tadhhiyyah seperti ini, ternyata oleh orang munafiq dicibir.

Hal ini memberi pelajaran penting kepada kita, bahwa:

1. Allah SWT sangat menghargai orang yang bekerja, aktif dan berjihad dalam kerjanya ini.

2. Allah SWT sangat tidak menyukai orang-orang yang suka melakukan penggembosan terhadap orang lain untuk beramal.

Untuk itu, tidak usah lah kita meributkan tentang keikhlasan atau ketidak ikhlasan suatu amal yang dilakukan oleh orang lain, akan tetapi, adakah kita berada pada barisan orang-orang yang beramal?

Tentang keikhlasan, marilah kita introspeksi dan melihat diri kita sendiri, dan jadikan masalah keikhlasan ini antara kita dengan Allah SWT, kita tidak diminta untuk membedah hati orang lain untuk mengetahui adakah dia ikhlash dalam amalnya.

Positif Thinking Dalam Menilai

Rasulullah SAW juga mengajarkan kepada kita, agar dalam menilai suatu amal, hendaklah kita menilainya dengan mengedepankan penilaian positif dan membuang penilaian negatif, minor serta sinis. Kecuali bila suatu amal itu telah nyata-nyata negatif.

Diceritakan bahwa suatu kali Rasulullah SAW menceritakan bahwa ada seseorang berniat bersedekah pada suatu malam, dan ternyata, sedekahnya pada malam hari itu jatuh kepada seorang pencuri. Setelah dia mengetahui bahwa penerima sedekahnya adalah seorang pencuri, dia berkata: Allahumma laka al-hamdu (alhamdulillah). Besok malamnya dia bersedekah lagi, ternyata penerimanya adalah wanita pelacur, begitu dia mengetahui bahwa penerimanya adalah seorang peacur, dia berkata: Allahumma laka al-hamdu. Besok malamnya dia bersedekah lagi, dan ternyata penerimanya adalah orang kaya.

Semua sedekah yang “salah sasaran” ini ternyata semuanya diberi tafsir positif oleh Rasulullah SAW. Tentang pencuri yang menerima sedekah, ditafsirkan: semoga dengan sedekah itu dia tidak lagi mencuri, tentang wanita pelacur, diberi tafsir: semoga dengan sedekah itu dia tidak lagi melacur, dan tentang orang kaya: semoga dia mengambil ibrah .

Hadits ini memberi pelajaran kepada kita, hendaklah kita belajar untuk menjadi manusia-manusia yang lebih cerdas, pintar dan cekatan dalam memberi tafsir positif, agar manusia terpacu untuk beramal, dan janganlah kita menjadi bagian dari orang-orang yang memandang perbuatan dan ucapan orang lain dengan menggunakan kaca mata hitam, apalagi menggunakan kaca mata kuda, sebab, membangun motivasi orang untuk beramal itu jauh lebih sulit.

Penutup

Beberapa uraian di atas menggambarkan bahwa:

1. Menilai sesuatu itu memang gampang-gampang susah, oleh karena itu, serahkanlah masalah penilaian ini kepada Allah SWT, Dzat yang maha mengetahui segala rahasia. Pamrih atau tidak pamrih, itu bukan domain kita.

2. Belajar untuk possitive thinking itu sangat perlu, agar barisan orang-orang yang beramal semakin banyak.


Semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufiq, hidayah dan bimbingan kepada kita untuk menjadi manusia-manusia yang mendengar berbagai pendapat, pandangan dan ucapan, lalu kita dibimbing oleh-Nya untuk mengikuti yang terbaik, amiiin.

 Oleh :Musyafa Ahmad Rahim

Sumber : http://www.pkspiyungan.org/2013/11/beramal-untuk-pemilu-riya-dan.html
Read more »

24 May, 2014

Hamas dan Fatah Ajukan Rami Hamdallah PM Persatuan Palestina

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Para pejabat Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) dan Faksi Fatah telah mengajukan Perdana Menteri Pemerintah Otonomi Nasional Palestina Rami Hamdallah sebagai PM Pemerintah Persatuan Palestina, kata seorang pejabat pada Kamis.

"Fatah dan HAMAS sepakat untuk mencalonkan Hamdallah sebagai Perdana Menteri Pemerintah Persatuan Peralihan, yang akan segera terwujud," kata Ar-Rai, kantor berita resmi HAMAS --yang berpusat di Jalur Gaza dan mengutip satu sumber pejabat tanpa identitas.

Sumber itu menambahkan pemerintah baru tersebut akan meliputi seorang perdana menteri dan 15 lagi menteri teknokrat, yang tidak memiliki afiliasi politik dengan Fatah maupun HAMAS.

Pejabat tersebut tak bersedia mengungkapkan nama para menteri baru di dalam kabinet baru itu, demikian laporan Xinhua, Kamis malam. Tapi ia menduga Azzam Al-Ahmad --pemimpin delegasi Fatah dalam dialog dengan HAMAS-- akan tiba di Jalur Gaza pada Ahad untuk pembicaraan lebih lanjut.

HAMAS dan Fatah pada 23 April mengumumkan mereka akan melaksanakan kesepakatan perujukan yang telah mereka capai di Ibu Kota Mesir, Kairo, pada 2011 dan di Qatar pada 2012.

Kedua faksi Palestina itu sepakat untuk membentuk pemerintah persatuan teknokrat dalam waktu lima pekan setelah pengumuman, dan setelah pemerintah tersebut terbentuk, mereka berencana menetapkan tanggal bagi penyelenggaraan pemilihan presiden dan anggota parlemen.

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/14/05/22/n5zbuj-hamas-dan-fatah-ajukan-rami-hamdallah-pm-persatuan-palestina
Read more »

Tolak Golput, Dai Salafi Pilih Pasangan Ini untuk Pilpres 2014

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada yang berbeda dari komunitas salafi pada Pemilu 2014 ini. Jika pada pemilu sebelumnya mereka memutuskan untuk tidak memilih, maka kali ini tokoh-tokoh salafi memutuskan untuk tidak 'golput'.

Beberapa tokoh salafi pun secara terbuka melontarkan dukungannya untuk salah satu pasangan calres dan cswapres yang akan berkompetisi pada Pilpres 2014. Dilansir dari laman gemaislam, da'i Salafi yang kini sedang menempuh studi S3 di Universitas Islam Madinah, Ustaz Musyaffa Ad Dariny, Lc berpendapat, pasangan  Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menjadi pilihan pada Pilpres kali ini.

“Prabowo-Hatta  adalah pilihan terbaik dari yang ada,” kata Ad Dariny ditulis dalam akun Facebooknya, Rabu (21/5). Menantu Abu Sa’ad Muhammad Nur Huda itu mengungkapkan, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla 'kalah' tiga hal penting dari pasangan Prabowo-Hatta.

"Jokowi kalah dengan Prabowo-Hatta, dalam tiga hal yg sangat urgen, dalam hal kepemimpinan; Agama, Ketegasan, dan kejelasan nasab". Dia juga mengungkapkan, Jokowi hanya akan menjadi 'boneka' yang dikendalikan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Padahal, ujarnya, PDIP adalah parpol yang kerap menentang segala kebijakan yang berpihak untuk umat Islam. "Partai utama pendukung Jokowi banyak melawan RUU berbau Muslim".

Tokoh muda Salafi Yogyakarta, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal mengajak kaum muslimin untuk memilih pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Hatta. Dia lakukan karena hanya pasangan ini yang bisa memberikan harapan kepada umat Islam.

“Ya Allah, mudah-mudahan kemenangan berpihak pada Prabowo - Hatta yang disokong oleh partai-partai Islam,” kata Abduh Tuasikal dalam laman Facebooknya.

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/pemilu/menuju-ri-1/14/05/24/n61xw8-tolak-golput-dai-salafi-pilih-pasangan-ini-untuk-pilpres-2014
Read more »

Dulu Anggap Islam Sebagai Musuh, Kini Bahagia Menjadi Mualaf

REPUBLIKA.CO.ID, Dawood Beale, begitu nama yang diberikan setelah ia memeluk Islam. Selama ini Dawood hidup terpisah dengan orangtuanya karena harus melanjutkan pendidikan di tempat lain. Namun, ia berusaha untuk tetap berhubungan dengan keluarganya.

Pendeta Dawood, Friar Kevin, adalah seorang pria yang hebat. dawood sangat menghormatinya. Tapi, ketika Dawood memanjatkan doa, ia merasa berdoa kepada Tuhan, bukan kepada Yesus. Ia tak merasa Yesus dapat mendengarnya atau dia berada di sini, di dunia. Meski begitu, ia juga sangat menghormatinya. 

Selain itu, ia mengaku sangat membenci Islam. Seperti kebanyakan orang Inggris lainnya, ia merasa Islam adalah musuh. Memang ia memiliki beberapa teman Muslim, mereka juga baik, tetapi menurutnya terorisme sangat jahat.

Ia juga telah memaafkan orangtuanya atas segala permasalahan mereka yang berimbas pada kehidupannya. Ayah Dawood juga telah mengubah jalan hidupnya. Sebelumnya, ia tinggal di jalanan di London selama 7 tahun sebelum akhirnya menjalani rehabilitasi dan kemudian memulai hidup dengan baik dan menghentikan mengonsumsi obat-obatan.

Lalu ayahnya mengajak berlibur bersama ke Moroko. Di situlah ia menyadari umat Islam sangat baik. Kehidupannya berbalik dan tanpa sadar ia dengan cepat sangat mencintai Islam. Kebanyakan orang mengira kebenciannya terhadap Islam justru membuatnya menjadi Muslim. Akan tetapi alasan salah satunya karena mereka benar-benar orang yang baik dan memperhatikannya. 

Akhirnya, tiba waktu pulang. ia semakin tertarik terhadap Islam. Meskipun ia juga suka akan konsep Tuhan dalam Kristen, tetapi ia tidak tertarik untuk mempelajari atau mendengarkannya. Terkadang ketika membaca Injil selama beberapa jam, ia tidak memahaminya. 

Tapi berbeda dengan Islam. Larangan minum alkohol dalam Islam sangatlah masuk akal dan masa muda Dawood membuktikannya. Nilai keluarga juga ditekankan dalam Islam. Ia merasa Islam memiliki semua jawabannya. Ia yakin, pasti tulisan tersebut merupakan kata-kata Tuhan.
"Bagaimana bisa sebuah buku yang ditulis 1.400 tahun yang lalu menjawab semua permasalahan kehidupanku?" tanya Dawood seperti dikutip Onislam.net.

Ia pun membaca tentang Nabi Muhammad, dan ia benar-benar menghormatinya. Sehingga langsung ia putuskan untuk mengikuti jejaknya karena ajaran Kristen tak membuatnya tertarik. Ia juga mengunjungi Siprus dan menemui Syekh di sana.
Kemudian ia mengucapkan kalimat syahadat dan diberi nama Dawood. Ia juga mengunjungi sejumlah tempat Islam di Siprus dan belajar untuk beribadah. Ketika kembali, ia masih ingin mempelajari Islam. Perlahan-lahan ia mulai membaca Alquran. Karena tidak mengerti artinya, maka setelah membaca Alquran, ia baca lagi terjemahannya.
"Aku sangat bahagia memeluk agama ini. Sedangkan keluarga dan teman-temanku yang awalnya terkejut, kini mulai menerima keputusanku," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/14/05/24/n61ojg-dulu-anggap-islam-sebagai-musuh-kini-bahagia-menjadi-mualaf
Read more »

23 May, 2014

Memenangkan Prabowo-Hatta Tugas Sejarah Aktivis Pro Rakyat

RMOL. Jaringan perjuangan para aktivis pro-rakyat diharapkan mendukung dan ikut memenangkan Prabowo-Hatta dalam Pilpres 2014.

"Mengingat pasangan Prabowo-Hatta berorientasi pada agenda utama kesejahteraan rakyat kecil selain bagi terciptanya kemartabatan bangsa dan negara," kata Koordinator Aliansi Aktivis Dukung Prabowo-Hatta, Syahganda Nainggolan, beberapa saat lalu (Kamis, 22/5).

Menurut Syahganda, yang juga Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC), pilihan terhadap pasangan Prabowo-Hatta bukan lagi bersifat moral. Dukungan ini harus merupakan upaya konkret berupa pemihakan serta dukungan, bahkan lebih sekadar itu, diperlukan keterlibatan dalam pemenangannya oleh berbagai unsur aktivis prorakyat.

"Ini sesungguhnya tugas sejarah, dan momentum itu kini ada di hadapan kita guna memberi peran dan langkah-langkah yang nyata agar Prabowo-Hatta menjadi pemenang Pilpres 2014," ungkapnya.

Karenanya, menurut Syahganda, kalangan aktivis prorakyat tidak boleh abai, apalagi mengambil posisi diam terkait kesempatan untuk berikontribusi memperjuangkan kehadiran mandat kepemimpinan nasional baru, yang disesuaikan dengan harapan rakyat serta dapat membawa hasrat kemajuan bangsa. Dalam konteks inilah aktivis harus mewujudkan kemenangan Prabowo-Hatta sebagai duet pemimpin bangsa berikutnya.

Syahganda menambahkan, poros aktivis yang meliputi elemen perjuangan kerakyatan untuk kaum tani dan nelayan, buruh atau pekerja, kepemudaan atau kebangsaan, keagamaan, kemahasiswaan, perempuan, kelompok Lembaga Swadaya Masyarakat peduli rakyat, dan termasuk aktivis dalam kepedulian pemartabatan kehidupan rakyat di sektornya masing-masing, untuk bersama-sama atau dengan prakarsa di lingkungannya, melangkah dengan satu tujuan yakni memperkuat arah pemenangan Prabowo-Hatta. [ysa]


Sumber : http://www.rmol.co/read/2014/05/22/156228/Memenangkan-Prabowo-Hatta-Tugas-Sejarah-Aktivis-Pro-Rakyat-
Read more »

Mengelola Ketidaksempurnaan

Apalagi yang tersisa dari ketampanan setelah ia dibagi habis oleh Nabi Yusuf dan Muhammad. Apa lagi yang tersisa dari kecantikan setelah habis oleh Sarah, istri Nabi Ibrahim, dan Khadijah, istri Nabi Muhammad saw? Apa lagi yang tersisa dari kebajikan hati setelah ia direbut Utsman bin Affan? Apalagi yang tersisa dari kehalusan setelah ia direbut habis oleh Aisyah?

Kita hanya berbagi dari sedikit yang tersisa dari pesona jiwa raga yang direguk habis oleh para nabi dan orang shalih terdahulu. Karena itu persoalan cinta kita selalu permanen begitu: jarang sekali pesona jiwa raga menyatu secara utuh dan sempurna dalam diri kita. Pilhan-pilihan kita, dengan begitu, selalu sulit. Ada lelaki ganteng atau perempuan cantik yang kurang berbudi. Sebaliknya, ada lelaki shalih yang tidak menawan atay perempuan yang shalihah yang tidak cantik. Pesona kita selalu tunggal. Padahal cinta membutuhkan dua kaki untuk bisa berdiri dan berjalan dalam waktu yang lama. Maka tentang pesona fisi itu Imam Ghazali mengatakan: “Pilihlah istri yang cantik agar kamu tidak bosan.” Tapi tentang pesona jiwa itu Rasulullah saw bersabda, “Tapi pilihlah calon istri yangt taat beragama niscaya kamu pasti beruntung.”

Persoalan kita dalam ketidaksempurnaan. Seperti ketika dunia menyaksikan tragedi cinta Putri Diana dan Pangeran Charles. Dua setengah milyar menusia menyaksikan pemakamannya di televisi. Semua sedih. Semua menangis. Putrei yang pernah menjadi trensetter kecantikan dunia dekade 80-an itu rasanya terlalu cantik untuk di sia-siakan oleh sang pangeran. Apalagi Camila Parker yang menjadi kekasih gelap sang pangeran saat itu, secara fisik sangat tidak sebanding dengan Diana. Tapi tidak ada yang secara objektif mau bertanya ketika itu. Kenapa akhirnya Charles lebih memilih Camila, perempuan sederhana, tidak bisa dibilang cantik, dan lebih tua, ketimbang diana, gadis cantik berwajah boneka itu? Jawaban Charles mungkin memang terlalu sederhana. Tapi itu fakta, “Karena saya lebih bisa berbicara dengan Camila”.

Kekuatan budi memang bertahan lebih lama. Tapi pesona fisik justru terkembang di tahun-tahun awal pernikahan. Karena itu ia menentukan. Begitu masa uji cinta selesai, biasanya lima sampai sepuluh tahun, kekuatan budi akhirnya yang menentukan sukses tidaknya sebuah hubungan jangka panjang. Dampak gelombang magnetik fisik berkurang atau hilang bersama waktu. Bukan karena kecantikan atau ketampanan berkurang. Yang berkurang adalah pengaruhnya. Itu akibatnya sentuhan terus menerus yang mengurangi kesadaran emosi tentang gelombang magnetik tersebut.

Apa yang harus kita lakukan adalah mengelola ketidaksempurnaan melalui proses pembelajaran. Belajar adalah proses berubah secara konstan untuk menjadi lebih baik dan sempurna dari waktu ke waktu. Fisik mungkin tidak bisa diubah. Tapi pesona fisik bukan hanya tampang. Ia lebih ditentukan oleh aura yang dibentuk dari gabungan antara kepribadian bawaan, pengetahuan dan pengalaman hidup. Ketika hal itu biasanya termanifestasi pada garis-garis wajah, senyuman tatapan mata serta gerak refleks tubuh kita. Itu yang menjelaskan mengapa sering ada lelaki yang tidak perlu tampan tapi mempesona banyak wanita. Begitu juga sebaliknya.

Itu jalan tengah yang bisa ditempuh semua orang sebagai pecinta pembelajar. Karena pengetahuan dan pengalaman adalah perolehan hidup yang membuat kita tampak matang. Dan kematangan itulah pesonanya. Sebab, setiap kali pengetahuan kita bertambah, kata Malik bin Nabi, wajah kita akan tampak lebih baik dan bercahaya.[] 


*Buku Serial Cinta

oleh Anis Matta

___________
sumber : Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia
Read more »

22 May, 2014

Jadilah Kitab Walau Tanpa Judul

Kun kitaaban mufiidan bila 'unwaananwa laa takun 'unwaanan bila kitaaban. Jadilah kitab yang bermanfaat walaupun tanpa judul. Namun, jangan menjadi judul tanpa kitab.

Pepatah dalam bahasa Arab itu menyiratkan makna yang dalam, terutama menyangkut kondisi bangsa saat ini yang sarat konflik perebutan kekuasaan dan pengabaian amanah oleh pemimpin-pemimpin yang tidak menebar manfaat dengan jabatan dan otoritas yang dimilikinya. Bangsa ini telah kehilangan ruuhul jundiyah, yakni jiwa ksatria. Jundiyah adalah karakter keprajuritan yang di dalamnya terkandung jiwa ksatria sebagaimana diwariskan pejuang dan ulama bangsa ini saat perjuangan kemerdekaan.

Semangat perjuangan (hamasah jundiyah) adalah semangat untuk berperan dan bukan semangat untuk mengejar jabatan, posisi, dan gelar-gelar duniawi lainnya (hamasah manshabiyah). Saat ini, jiwa ksatria itu makin menghilang. Sebaliknya, muncul jiwa-jiwa kerdil dan pengecut yang menginginkan otoritas, kekuasaan, dan jabatan, tetapi tidak mau bertanggung jawab, apalagi berkurban. Yang terjadi adalah perebutan jabatan, baik di partai politik, ormas, maupun pemerintahan. Orang berlomba-lomba mengikuti persaingan untuk mendapatkan jabatan, bahkan dengan menghalalkan segala cara. Akibatnya, di negeri ini banyak orang memiliki "judul", baik judul akademis, judul keagamaan, judul kemiliteran, maupun judul birokratis, yang tanpa makna. Ada judulnya, tetapi tanpa substansi, tanpa isi, dan tanpa roh.

Padahal, ada kisah-kisah indah dan heroik berbagai bangsa di dunia. Misalnya, dalam Sirah Shahabah, disebutkan bahwa Said bin Zaid pernah menolak amanah menjadi gubernur di Himsh (Syria). Hal ini membuat Umar bin Khattab RA mencengkeram leher gamisnya seraya menghardiknya, "Celaka kau, Said! Kau berikan beban yang berat di pundakku dan kau menolak membantuku." Baru kemudian, dengan berat hati, Said bin Zaid mau menjadi gubernur.

Ada lagi kisah lain, yaitu Umar bin Khattab memberhentikan Khalid bin Walid pada saat memimpin perang. Hal ini dilakukan untuk menghentikan pengultusan kepada sosok panglima yang selalu berhasil memenangkan pertempuran ini. Khalid menerimanya dengan ikhlas. Dengan singkat, ia berujar, "Aku berperang karena Allah dan bukan karena Umar atau jabatanku sebagai panglima." Ia pun tetap berperang sebagai seorang prajurit biasa. Khalid dicopot "judul"-nya sebagai panglima perang. Namun, ia tetap membuat "kitab" dan membantu menorehkan kemenangan.

Ibrah yang bisa dipetik dari kisah-kisah tersebut adalah janganlah menjadi judul tanpa kitab; memiliki pangkat, tetapi tidak menuai manfaat. Maka, ruuhul jundiyah atau jiwa ksatria yang penuh pengorbanan harus dihadirkan kembali di tengah bangsa ini sehingga tidak timbul hubbul manaashib, yaitu cinta kepada kepangkatan, jabatan-jabatan, bahkan munafasah 'alal manashib, berlomba-lomba untuk meraih jabatan-jabatan. Semoga.

Oleh KH. Hilmi Aminuddin
*sumber: Republika & PKSpiyungan
Read more »

Habib Kwitang: Jokowi Tidak Amanah, Mari Pilih Prabowo

RMOL. Bagi Majelis Taklim Kwitang, Pilpres 2014 merupakan momentum penting mengatasi krisis kepemimpinan. Oleh karenanya diharapkan, Pilpres 2014 bisa melahirkan pemimpin yang bisa menjadikan negara ini menjadi baik dan bermartabat.

Dalam rangka itu, Habib Ali bin 'Abdur Rahman al-Habsyi atau biasa akrab disebut Habib Kwitang mengeluarkan maklumat bagi jamaahnya untuk tidak salah memilih dalam Pilpres mendatang. Dalam maklumatnya, Habib Kwitang menyerukan untuk memilih calon presiden yang beritikad baik memajukan bangsa dan negara.

"Saya mengajak kepada seluruh pencinta dan jamaah Majelis Taklim Kwitang dan majelis atau pengajian yang mengikuti ini majelis, bersama-sama mendukung dan memilih Prabowo Subianto menjadi presiden Indonesia. Beliau adalah orang yang betul dan benar bersungguh-sungguh ingin membuat negara ini menjadi baik dan bermartabat seperti dulu," kata Habib Kwitang dalam maklumatnya.

Maklumat disampaikan langsung oleh Habib Kwitang di atas mimbar di hadapan ribuan jamaah pada Minggu 18 April 2014. Takbir dan shalawat menggema saat maklumat disampaikan.

Habib Kwitang mengatakan maklumat disampaikan karena melihat keadaan yang krisis dalam kepemimpinan dan dikhawatirkan umat salah dalam menentukan presiden.

Dikatakan dia, sejak zaman enjid (kakek) dan juga zaman diirinya punya walid (bapak), Majelis Taklim Kwitang selau netral di dalam menentukan sikap terhadap pemilu di dalam mengajak jamaahnya. Namun melihat keadaan yang krisis dalam kepemimpinan dan dikhawatirkan umat salah dalam menentukan presiden, maka dirinya menyampaikan ajakan untuk memilih Prabowo.

Habib Kwitang menegaskan Prabowo sosok yang memiliki itikad baik dibanding pesaingnya, Joko Widodo alias Jokowi. Menurut dia, Jokowi sosok yang tidak amanah karena memaksakan diri mencalonkan presiden.

"Tidak bisa dibiarkan orang yang tidak amanah memimpin negara," serunya.[dem]


Sumber : RakyatMerdeka Online http://politik.rmol.co/read/2014/05/21/156165/Habib-Kwitang:-Jokowi-Tidak-Amanah,-Mari-Pilih-Prabowo-
Read more »

20 May, 2014

Enam Syarat Bermaksiat

dakwatuna.com – Setiap orang pasti pernah melakukan kemaksiatan, siapapun itu. Kemaksiatan tidak pernah mengenal apakah dia kaum ningrat ataukah kaum kelas bawah. Tidak pernah memilih, apakah ia seorang kyai ataukah santri. Tidak pernah memihak, apakah ia seorang politikus ataukah seorang agamawan. Semuanya pernah terjerat dengan tali maksiat dan juga terjerembab dalam kubangan anyir dosa. Tidak bisa dipungkiri, bahwa setiap manusia itu berpotensi untuk melakukan kemaksiatan. Entah itu kemaksiatan yang levelnya kacangan sampai yang levelnya elit. Kemaksiatan juga bisa dilakukan manusia kepada Khalik maupun makhluk.

Diri dan anatomi tubuh manusia mempunyai potensi besar untuk berbuat maksiat. Hati seringkali terkubur dalam lumpur dendam, dengki, iri hati, sombong dan kikir. Mata seringkali bergerilya ke tempat yang haram. Tekstur lidah yang semakin lentur ketika menggunjing saudaranya, berdusta, menuduh, mengadu domba, mencela, berkata-kata kotor dan lain-lain. Telinga lebih aktif untuk mendengarkan ringtone gosip serta hal-hal yang tidak baik lainnya. Tangan yang suka menjamah wanita yang tidak halal baginya, mengambil barang yang bukan haknya, memukul tanpa ada hak, membunuh, bermain judi dan menyiksa binatang. Kaki terkadang diayunkan menuju tempat-tempat maksiat, menendang temannya, berjalan di depan orang yang sedang shalat dan lain sebagainya.

Sebenarnya, hati ibarat kapas yang putih bersih. Sedangkan kemaksiatan ibarat tinta hitam. Setiap orang berbuat maksiat, maka hatinya ternoda oleh tinta hitam tersebut. Sehingga ketika ia terus-terusan berbuat maksiat, maka noktah hitam itu pun semakin memadati hatinya dan kemudian menjadikan hati tersebut hitam legam tertelungkup noda maksiat. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits, Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah noktah hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan noktah hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “al-Raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’.” (H.r. at-Tirmidzi no. 3334, Syaikh al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.)

Al-Hasan al-Bashri berkata, “Yang dimaksudkan dalam ayat tersebut adalah dosa di atas tumpukan dosa sehingga bisa membuat hati itu gelap dan lama kelamaan pun mati.” (Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, Ibnu Katsir, Muassasah Al-Qurthubah, 14/268).

Kaitannya dengan hal ini, di dalam al-Tadzkirah fi Ahwal al-Mauta wa Umur al-Akhirah tulisan Imam Al-Qurthubi, Ibrahim bin Adham salah seorang ulama sufi memberikan nasihat yang sungguh luar biasa bagi orang yang seringkali melakukan kemaksiatan. Jika seseorang bisa melaksanakan enam syarat ini, maka silahkan bermaksiat sesuka hatimu.

Pertama,jika hendak melakukan maksiat maka jangan kamu makan rezeki Allah.
Bagaimanakah manusia bisa hidup jika tidak diperkenankan untuk menikmati rezeki Allah? Padahal semua kenikmatan yang terhampar di alam semesta adalah berkah dan karunia dari Allah. Rezeki Allah terhampar di manapun kita berada. Entah itu di gunung, perut bumi, dasar lautan, mengucur dari langit, semuanya adalah rezeki dari Allah dan bahkan udara yang kita hirup tiap harinya adalah rezeki dari Allah.

Kedua, jika hendak melakukan maksiat jangan kamu tinggal di bumi Allah.
Di bumi mana lagi kita akan tinggal? Gunung, angkasa, planet-planet dan bahkan galaksi-galaksi lain-pun, semuanya kepunyaan Allah. Lantas di manakah kita hendak tinggal? Fikirkanlah!

Ketiga,jika hendak melakukan maksiat maka berbuatlah di tempat yang tidak terlihat oleh Allah.
Bagaimana bisa? Pengetahuan Allah adalah pengetahuan yang tidak terbatas. Tidak seperti pengetahuan makhluk-makhluk-Nya. Bahkan, Allah mengetahui segala yang gaib, segala yang tertanam di hati dan juga segala pandangan-pandangan yang khianat. Allah tidak pernah luput dari semua kejadian yang terhampar di alam mayapada ini. Lantas, di manakah kita hendak mencari tempat untuk bermaksiat?

Keempat,jika malaikat maut datang hendak mencabut nyawamu, maka katakan kepadanya, “Tunggulah dulu, saya mau bertaubat.”
Bisakah kamu menolak malaikat maut yang hendak mencabut nyawamu? Jika kamu berfikir bisa untuk menolaknya, maka silahkan bermaksiat sesuka hatimu. Setiap perbuatan akan melahirkan konsekuensi dan setiap konsekuensi akan melahirkan salah satu di antara dua hal berikut yaitu kebahagiaan ataukah penderitaan. Itu adalah pilihan, silahkan memilih!

Kelima, apabila datang kepadamu malaikat Munkar dan Nakir, maka lawanlah dengan seluruh kekuatanmu jika kamu mampu.

Keenam,Sekiranya malaikat Zabaniah penjaga Neraka datang hendak menyeretmu ke dalamnya, maka katakan kepadanya bahwa kamu tidak akan mengikutnya. Sekiranya engkau dapat berbuat demikian, maka silahkan untuk melakukan maksiat.

Saudaraku, jika kita tidak bisa melakukan semua syarat yang tersebut diatas, maka masihkah kita bermaksiat kepada Allah sedangkan kita memakan rezeki-Nya? Masihkah kita bermaksiat kepada Allah sedangkan kita tinggal di bumi-Nya? Masihkah kita bermaksiat kepada Allah sedangkan Allah Maha Mengetahui segalanya dan Maha Mengetahui segala hal yang tersembunyi? Masihkah kita bermaksiat kepada Allah sedangkan kita tidak kuasa menolak malakul maut yang hendak mencabut nyawa kita? Masihkah kita melakukan maksiat sedangkan kita tidak kuasa melawan makarnya malaikat Munkar dan Nakir? Dan masihkah kita bermaksiat sedangkan kita tidak mampu melawan keganasan malaikat Zabaniyah?

Marilah kita memperbanyak muhaasabah terkait kemaksiatan-kemaksiatan yang seringkali kita perbuat. Memperbanyak untuk mengingat kematian karena kematian adalah obat mujarab untuk mengobati diri kita dari virus kemaksiatan.

Imam al-Daqqaq berkata, “Barangsiapa memperbanyak mengingat mati, dia dikaruniai tiga perkara: menyegerakan taubat, hati yang qana’ah, dan semangat beribadah.” (Imam al-Qurtubi, al-Tadzkirah fi Ahwal al-Mauta wa Umuri al-Akhirah).

Ibnu al-Qayyim berkata, “Jika hati sudah semakin gelap, maka amat sulit untuk mengenal petunjuk kebenaran.” (al-Daa’ wa al-Dawaa’, hal. 107).
Semoga ulasan ringkas ini menjadi motivasi bagi kita untuk menghidari kemaksiatan sebisa mungkin. Karena sejatinya, kemaksiatan hanya mengerdilkan hati dan mematikan rasa.



Read more »

18 May, 2014

10 Fakta Tentang Boko Haram

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Boko Haram menjadi perhatian dunia setelah aksinya menculik 200 pelajar perempuan Nigeria beberapa waktu lalu. Bahkan, mereka mengancam akan menjual para sandera sebagai budak.
Didirikan oleh Mohammed Yusuf pada 2002, kelompok ini memiliki tujuan mendirikan negara Islam 'murni'. Seperti dikutip dari hmetro, berikut 10 fakta terkait Boko Haram.
1. Nama rasminya adalah Jama’atu Ahlis Sunna Lidda’awati wal-Jihad(Gerakan Dakwah Ahli Sunnah dan Jihad), namun diberi nama Boko Haram atau 'Haramkan Pendidikan Barat' dalam bahasa setempat.
2. Sebanyak 10.000 orang diperkirakan tewas dalam kekerasan terkait Boko Haram sepanjang periode 2002-2013.

3. Menurut Human Right Watch, Boko Haram selama periode 2009-2012 bertanggung jawab atas 900 pembunuhan melalui berbagai insiden kekerasan.
4. Boko Haram menganggap keterlibatan Muslim dalam partai politik atau kegiatan sosial yang memiliki korelasi dengan organisasi Barat sebagai sesuatu yang ilegal. Itu termasuk pemilu, memakai kemeja dan celana panjang atau menerima pendidikan sekuler.

5. Mohamed Yusuf mendirikan Boko Haram di Maiduguri pada 2002. Dia mendirikan kompleks agama termasuk masjid dan sekolah agama yang dijadikan pusat perekrutan anggota baru.

6. Pada tahun 2009, Boko Haram meluncurkan serangan terhadap gedung pemerintah dan kantor polisi setelah operasi besar-besaran yang diluncurkan pasukan keamanan untuk memberantas kelompok itu sehingga Mohamed Yusuf ditangkap sebelum akhirnya meninggal dalam tahanan.

7. Boko Haram tidak mengakui pemerintah Nigeria. Mereka menginginkan Nigeria menjadi negara Islam.

8. Laporan Amerika Serikat pada 2011 menyebut Boko Haram adalah ancaman terbaru yang semakin merajalela dan dilaporkan memiliki hubungan dengan Al Qaidah di Afrika .

9. Boko Haram terkenal dengan gaya serangan menggunakan penyerang bermotor untuk membunuh anggota polisi, politisi, ulama atau siapapun yang mengecam kelompok tersebut.

10. Sejak 2011, Nigeria dilaporkan bekerjasama dengan AS dan CIA untuk menghentikan Boko Haram. Namun, kelompok itu terus memicu kekerasan dan bertindak kejam.

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/14/05/15/n5kp0i-10-fakta-tentang-boko-haram
Read more »

Ikhwanul Muslimin Akan Gelar Konferensi di Inggris Untuk Mengenalkan Pemikirannya

dakwatuna.com – London. Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) menyatakan akan mengadakan konferensi besar di London, Inggris, akhir bulan ini. Konferensi itu bertujuan untuk lebih mengenalkan pemikiran Ikhwanul Muslimin.

Anggota komisi hubungan luar negeri FJP, Muhammad Sawadin, mengatakan, “Keputusan pemerintah Inggris membentuk sebuah tim investigasi pemikiran Ikhwanul Muslimin adalah sebuah kesempatan baik untuk lebih mengenalkan Ikhwanul Muslimin kepada rakyat Inggris. Pengenalan itu akan terjadi dengan cara yang damai dan manusiawi.”
Pada awal bulan Maret yang lalu, pemerintah Inggris mengumumkan bahwa pihak-pihak yang berkepentingan bisa mengajukan bukti-bukti yang terkait dengan jamaah Ikhwanul Muslimin hingga tanggal 30 bulan Mei ini. Hal itu untuk membantu tim investigasi yang dibentuk oleh perdana menteri David Cameron.

Dalam rangka inilah, menurut Sawadin yang berdomisili di luar negeri ini, Ikhwanul Muslimin mengadakan konferensi pada tanggal 28 Mei mendatang untuk mensosialisasikan pemikiran Ikhwanul Muslimin. Konferensi itu terbuka secara luas bagi semua pihak. Terutama kalangan media, peneliti, akademisi, politikus dan sebagainya. Diharapkan, dengan pengenalan ini, akan terbangun hubungan yang baik antara Ikhwanul Muslimin dengan masyarakat Eropa. (msa/dakwatuna/islamion)


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/05/17/51387/ikhwanul-muslimin-akan-gelar-konferensi-di-inggris-untuk-mengenalkan-pemikirannya/#ixzz3225lCp7f 



Read more »

 

PKS TV Sudan