Bagi kami kader PKS, di setiap medan laga, baik pemilu legislative,
pemilukada kabupaten, atau provensi, menang adalah perintah dari Allah,
sehingga aktifitas kami adalah mengejar kemenangan. Menciptakan suasana
agar kita dapat merebut atau mempertahankan kemenangan adalah kewajiban
dari Allah, dan kesepakatan bersama dari partai.
Kami diajarkan bahwa saat perang Badar dengan kondisi kekuatan musuh
sepuluh kali lipat pasukan Rasulullah, Rasul tetap diperintahkan oleh
Allah untuk memenangi pertempuran tersebut. Dan begitulah kami memaknai
hari hari perjuangan kami. Bahwa kami tidak sekedar diperintahkan
bertempur, tapi kami diperintahkan untuk menang.
Di Khandak, kami diajari juga oleh Rasulullah, untuk mempertahankan
diri, mempertahankan kemenangan, dengan cerdas, sabisa bisa, kudu bisa,
dan pasti bisa kami atur strategi untuk mempertahankan kemenangan.
Seperti pasukan khandak yang berjibaku, bersiap diri sedini mungkin
menyambut pasukan musuh, yang belum lagi terlihat batang hidungnya itu..
Alahasil, dan di Khandak itulah mereka linglung, lalu kemudian menyerah..
Tapi sesungguhnya, kami tidak pernah merasa dimusuhi, seperti tulis
guru kami, Ustadz Rahmat Abdullah dalam pilar pilar asasinya: “.. tidak
patut bagi Rasul dan para pengikutnya memasukkan kedalam hatinya
perasaan dimusuhi..”
Dan kami juga dilarang oleh Allah bersedih hati, terhadap tindak
tanduk mereka yang “memusuhi kami”, karena kami, tidak pernah merasa
dimusuhi. Allah sendiri yang akan menghadapi niat dan tindakan buruk
meraka pada kami. Kami akan pasti diberikan kekuatan untuk
menghadapinya.
Kami fahami betul bahwa kemenangan ini sepenuhnya menjadi hak Allah,
maka seperti kata Sekjend kami, UstAnisMatta: “Yang harus kita jaga agar
takdir baik berpihak pada kita adalah konsistensi pada kebenaran.”
Dan itulah yang selalu kami lakukan, sepanjang tahun, sepanjang umur,
memperbaiki kedekatan kami dengan sang penentu Takdir, memperbaiki
kualitas dan kapasitas diri, dan melakukan sebanyak banyaknya kebaikan
sosial di masyarakat.
Karena..
Kemenangan bagi kami, bukanlah sesuatu yang membuat kami berpesta pora,
larut dalam euphoria, lalu lupa diri. Dalam bayangan kami, kemenangan
tidak pernah tergambar sebagai keuntungan pribadi, akan kami reguk nilai
nilai ekonomi dari kemenangan itu.. tidak!
Kemenangan bagi kami, adalah berarti semakin besar kekuatan yang kami
miliki untuk memperbaiki bangsa Indonesia, mewujudkan kesejahteraan,
memperbaiki moral bangsa, dan seterusnya. Dari sanalah, kami kader-kader
PKS akan berbahagia.
Kemenangan bagi kami, adalah berarti Allah Rabbul Alamin menghendaki
kontrak kepemimpinan baru untuk pemimpin kami, untuk kami juga, amanah,
yang akan dipertanggungjawabkan langsung di yaumul hisab nanti..
Oleh karena itulah,
Masyarakat tidak lagi heran kalau setiap hari, setiap kader PKS, misalnya di Jawa Barat, selalu bersemangat mengantarkan kang Ahmad Heryawan (kang Aher), selangkah demi selangkah untuk melanjutkan kepemimpinan di Jawa Barat.
Masyarakat tidak lagi heran kalau setiap hari, setiap kader PKS, misalnya di Jawa Barat, selalu bersemangat mengantarkan kang Ahmad Heryawan (kang Aher), selangkah demi selangkah untuk melanjutkan kepemimpinan di Jawa Barat.
“Kang Aher itu dapet gelar Doktor lho, bidang manajemen pemerintahan,
dari Korea, presiden aja enggak..” jelas kang Teten pada wa Adil.
“Kang Aher mah, ga segen segen belanja, meringankan tugas Teh Netty,
Kepala keluarga yang baik..” sebut teh siti pada mak Encih..
“Tah jalan Propensi 97% sudah bagus, ku kang Aher” teriak kang Supriatna di pos ronda..
“Kalau sekarang kita bisa sekolah gratis teh siapa sok yang mencanangkan! Tah kang Aher” tukas pak Mahmud di sekolah Anu..
“Kalau sekarang kita bisa sekolah gratis teh siapa sok yang mencanangkan! Tah kang Aher” tukas pak Mahmud di sekolah Anu..
Dan begitulah hari-hari kami, satu persatu masyarakat kami temui, di
facebook, di twitter, dimana-mana, kami ajak bergabung dalam barisan
kami, kami perkenalkan dengan gubernurnya sekarang, dan dengan segudang
prestasi tersebut. Kang Aher menjadi calon paling siap untuk melanjutkan
lagi kejayaan Jawa Barat.
Sehingga, bagi kami kader PKS, kami tidak pernah kekurangan motivasi
untuk mengejar kemenangan, kami tidak pernah kekurangan energi, karena
tiap hari kami punya cadangan energi ruhiyah yang melimpah, yang
sepanjang hari itu terus kami isi dengan tilawahnya, tahajudnya,
shaumnya, jama’ahnya di Masjid, dan seterusnya..
Dan kami selalu ringan mengeluarkan brankas dakwah kami, yang tidak
lain adalah kantong kantong kami sendiri. Karena nanti Allah saja yang
akan mengganti infak infak dakwah kami itu dengan berlipat.. dan kami
tidak pernah memusingkan akan hal itu.
Dan kerja pemenangan kami ini adalah kerja yang terus menerus, bukan
hit and Run, baru beraksi saat kampanye saja.. (Ledia Hanifa)
Sehingga..
Ringan juga bagi pemipin/calon pemimpin kami, seperti kang Aher, untuk melangkah, meneruskan kepemimpinannya, karena beliau tidak perlu pusing memikirkan harus membayar tim sukses, karena kami kader kader PKS tidak pernah mau dibayar dengan rupiah, disini kami sedang berniaga dengan Allah, biar Allah nanti yang akan membayar kami.
Ringan juga bagi pemipin/calon pemimpin kami, seperti kang Aher, untuk melangkah, meneruskan kepemimpinannya, karena beliau tidak perlu pusing memikirkan harus membayar tim sukses, karena kami kader kader PKS tidak pernah mau dibayar dengan rupiah, disini kami sedang berniaga dengan Allah, biar Allah nanti yang akan membayar kami.
(Wallahualam)
akiAwan
http://www.facebook.com/aki.awan
http://www.islamedia.web.id/2012/03/kader-pks-bagaimana-kami-mengejar.html
0 komentar:
Post a Comment