Ternyata setiap muslim memiliki rumah tempat hatinya tentram saat memasukinya, yaitu masjid. Perasaan ini harus kita wujudkan dan menghiasi hati kita, Rasulullah bahkan bersabda dengan jelas tersirat : Masjid itu adalah rumah setiap orang yang bertaqwa, Allah memberi jaminan kepada orang yang menganggap masjid sebagai rumahnya, bahwa ia akan diberi ketenangan dan rahmat serta kemampuan untuk melintas shirathal mustaqim menuju keridhaan Allah, yakni syurga (HR. Thabrani dan Bazzar dari Abu Darda ra).
Karena masjid adalah rumah orang beriman, maka ada sekian banyak hal yang bisa dilakukan yang semuanya berbuah keutamaan. Ada pahala yang dijanjikan bagi siapa saja yang menjalankan serangkaian amalan-amalan terkait di masjid. Berikut enam hal diantaranya, semoga kita mampu mewujudkannya.
Pertama : Keutamaan Merindukan Masjid
Amalan yang pertama seputar masjid adalah bagaimana mengkondisikan hati dan seorang muslim, senantiasa mengarah pada masjid. Ia merindukan masjid dan merasakan ketenangan dan begitu betah saat berada di dalamnya. Dengan merindukan masjid, kita berharap termasuk dalam golongan yang akan diberikan perlindungan oleh Allah SWT, sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya : “ Ada tujuh golongan orang yang akan dinaungi Allah yang pada hari itu tidak ada naungan kecuali dari Allah: (salah satunya) …seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid ketika ia keluar hingga kembali kepadanya (HR. Bukhari dan Muslim).
Amalan yang pertama seputar masjid adalah bagaimana mengkondisikan hati dan seorang muslim, senantiasa mengarah pada masjid. Ia merindukan masjid dan merasakan ketenangan dan begitu betah saat berada di dalamnya. Dengan merindukan masjid, kita berharap termasuk dalam golongan yang akan diberikan perlindungan oleh Allah SWT, sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya : “ Ada tujuh golongan orang yang akan dinaungi Allah yang pada hari itu tidak ada naungan kecuali dari Allah: (salah satunya) …seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid ketika ia keluar hingga kembali kepadanya (HR. Bukhari dan Muslim).
Kedua : Keutamaan Mendatangi Masjid
Dalam sehari kewajiban sholat ada lima kali, dan sangat dianjurkan bagi seorang muslim untuk hadir berjamaah. Karenanya kebiasaan mendatangi masjid juga mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari Rasulullah SAW. Beliau menjadikan kebiasaan ini sebagai indikator standar seorang dalam kondisi kebaikan dan keimanan yang mulia. Beliau menyatakan kepada para sahabat : “ Apabila kamu sekalian melihat seseorang biasa ke masjid, maka saksikanlah bahwa ia benar-benar beriman (HR. Tirmidzi dari Abu Sa’id Al Khudri).
Dalam sehari kewajiban sholat ada lima kali, dan sangat dianjurkan bagi seorang muslim untuk hadir berjamaah. Karenanya kebiasaan mendatangi masjid juga mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari Rasulullah SAW. Beliau menjadikan kebiasaan ini sebagai indikator standar seorang dalam kondisi kebaikan dan keimanan yang mulia. Beliau menyatakan kepada para sahabat : “ Apabila kamu sekalian melihat seseorang biasa ke masjid, maka saksikanlah bahwa ia benar-benar beriman (HR. Tirmidzi dari Abu Sa’id Al Khudri).
Mendatangi masjid secara khusus untuk keperluan sholat berjamaah, dijanjikan pahala yang berlimpah ruah. Satu langkah berarti mengurangi beban dosa dalam diri kita, dan ayunan langkah berikutnya menaikkan derajat kemuliaan seseorang dihadapan Allah SWT. Dari Abdullah bin Mas’ud, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:”Tidaklah seseorang yang bersuci dengan sempurna (di rumahnya), kemudian pergi ke masjid, melainkan dengan setiap langkah yang ditempuhnya,Allah akan mencatat satu kebaikan untuknya, meninggikan derajatnya satu tingkat, dan menghapuskan satu dosanya.” (HR Muslim)
Ketiga : Keutamaan membersihkan Masjid & Merapikan Masjid
Sebagai sebuah tempat ideal menjalankan ibadah penuh kekhusyukan, maka masjid haruslah senantiasa dalam kondisi bersih yang membuat nyaman mereka yang berada di dalamnya. Karenanya syariat kita menjanjikan pahala pada setiap amal yang dilakukan dalam rangka menjaga kebersihan masjid. Kepada mereka yang gemar membersihkan masjid meskipun dengan cara sederhana, Rasulullah SAW memberikan isyarat pahala, beliau bersabda : “ Dihadapkan padaku semua pahala yang diperbuat umatku, sampai-sampai kepada satu kotoran yang dikeluarkan oleh seseorang dari dalam masjid (HR. Abu Daud, Tirmdizi).
Sebagai sebuah tempat ideal menjalankan ibadah penuh kekhusyukan, maka masjid haruslah senantiasa dalam kondisi bersih yang membuat nyaman mereka yang berada di dalamnya. Karenanya syariat kita menjanjikan pahala pada setiap amal yang dilakukan dalam rangka menjaga kebersihan masjid. Kepada mereka yang gemar membersihkan masjid meskipun dengan cara sederhana, Rasulullah SAW memberikan isyarat pahala, beliau bersabda : “ Dihadapkan padaku semua pahala yang diperbuat umatku, sampai-sampai kepada satu kotoran yang dikeluarkan oleh seseorang dari dalam masjid (HR. Abu Daud, Tirmdizi).
Selain soal kebersihan, juga dianjurkan untuk merapikan masjid untuk menambah suasana semakin tenang dan syahdu. Agar doa-doa yang terlantun benar-benar keluar dari hati yang khusyuk tanpa ragu. Bahkan secara khusus dianjurkan menambah aroma terapi wewangian tertentu, sebagaimana diriwayatkan bahwa : Rasulullah Saw memerintahkan membangun masjid di kampung dan membersihkan serta memberinya wangi-wangian (HR. Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi).
Namun dalam merapikan dan menambah keindahan masjid, harus dihindari segala hal yang berbau kemewahan tanpa makna, apalagi jika dengan itu kekhusyukan dalam sholat kita dipertaruhkan.
Kelima : Keutamaan membangun Masjid
Amalan berikutnya seputar masjid adalah membangun masjid, tentu saja dengan niatan ikhlas hanya karena Allah semata, bukan mengharapkan simpati atau riya dari masyarakat di sekitarnya. Hari ini kita lihat pemandangan yang sungguh menyedihkan, orang kaya tidak sedikit di negeri ini namun masih kita temukan masjid yang dibangun dengan mengandalkan kotak infak yang disiapkan untuk menghadang jalan. Rasulullah SAW jelas-jelas memotivasi kita dalam hal ini, beliau bersabda : “ Barang siapa membangun masjid bagi Allah mencari ridha Allah, maka Allah akan membangunkan baginya rumah di surga” (HR Muttafaq Alaih), bahkan dalam riwatar : “ Barangsiapa yang membangun masjid karena Allah seperti sangkar burung ketika mengerami telurnya atau yang lebih kecil dari itu, maka Allah membangun sebuah rumah di surga untuknya”. (HR Ibnu Majah).
Amalan berikutnya seputar masjid adalah membangun masjid, tentu saja dengan niatan ikhlas hanya karena Allah semata, bukan mengharapkan simpati atau riya dari masyarakat di sekitarnya. Hari ini kita lihat pemandangan yang sungguh menyedihkan, orang kaya tidak sedikit di negeri ini namun masih kita temukan masjid yang dibangun dengan mengandalkan kotak infak yang disiapkan untuk menghadang jalan. Rasulullah SAW jelas-jelas memotivasi kita dalam hal ini, beliau bersabda : “ Barang siapa membangun masjid bagi Allah mencari ridha Allah, maka Allah akan membangunkan baginya rumah di surga” (HR Muttafaq Alaih), bahkan dalam riwatar : “ Barangsiapa yang membangun masjid karena Allah seperti sangkar burung ketika mengerami telurnya atau yang lebih kecil dari itu, maka Allah membangun sebuah rumah di surga untuknya”. (HR Ibnu Majah).
Inilah barangkali yang menjadi rahasia begitu bersemangatnya para pengusaha di Arab untuk menebarkan masjid di wilayah-wilayah pelosok di Indonesia, bahkan terkadang lupa untuk melanjutkan pembangunan fisik dengan riayah (maintenance) berupa kegiatan dan pengelolaan.
Keenam : Keutamaan memakmurkan Masjid
Selain yang terkait fisik, juga secara umum keutamaan berlaku pada mereka yang memakmurkan masjid dengan cara menghidupkannya dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, baik bersifat ibadah, maupun yang lainnya. Firman Allah SWT : Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.(At-Taubah 18)
Selain yang terkait fisik, juga secara umum keutamaan berlaku pada mereka yang memakmurkan masjid dengan cara menghidupkannya dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, baik bersifat ibadah, maupun yang lainnya. Firman Allah SWT : Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.(At-Taubah 18)
Dalam masa Rasulullah SAW jelas tergambar peranan masjid sebagai pusat kegiatan umat dan pemberdayaan masyarakat. Menjadi tempat ibadah sekaligus ladang pengkaderan, bahkan juga menjadi pusat kegiatan politik dan pemerintahan.
Akhirnya, kita perlu memperluas peranan masjid di tengah masyarakat kita, bukan sekedar sebagai tempat ibadah semata, namun juga diisi dengan berbagai inovasi kegiatan dan produk dakwah yang menarik, yang membuat masyarakat tergerak untuk kembali ke masjid. Semoga Allah SWT memudahkan.[BeritaPks.com]
0 komentar:
Post a Comment