KUALA LUMPUR - Kondisi politik di Mesir kembali memanas. Pemerintah negeri jiran Malaysia mengimbau warganya di negara itu untuk menjauhi Tahrir Square dan kerumunan, terutama di hari Jumat.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri Malaysia juga meminta warganya menghindari area 'panas' lainnya di seantero Mesir. Mereka juga diminta hati-hati dan ketika suasana semakin genting, mereka diimbau mengikuti instruksi keamanan yang dikeluarkan otoritas pemerintah setempat.
Perwakilan Malaysia di Mesir, menurut kantor berita Bernama, juga mulai membagikan nomor telepon penting yang bisa dihubungi jika dalam kondisi darurat.
Sebelumnya diberitakan Kabinet Mesir telah mengajukan pengunduran diri, kata seorang pejabat, Senin, ketika bentrokan berlangsung pada hari ketiga di Lapangan Tahrir Kairo antara polisi-tentara dan pemrotes yang menuntut perubahan demokratis. "Pemerintah Perdana Menteri Essam Sharaf mengajukan pengunduran diri kepada Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (yang berkuasa)," kata juru bicara kabinet Mohammed Hegazy dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita MENA.
"Karena keadaan sulit yang dialami negara, pemerintah akan terus bekerja sampai pengunduran diri itu disetujui," tambahnya.
Pengunduran diri Sharaf, jika disetujui, bisa mengacaukan pemilihan umum yang dijadwalkan berlangsung pada 28 November -- pemilu pertama sejak penggulingan Presiden Husni Mubarak pada Februari.
Sharaf diangkat pada Maret dengan mendapat dukungan luas pemrotes, namun massa pemrotes sama yang membawanya ke Lapangan Tahrir untuk merayakan pengangkatannya itu lambat-laun menjadi pengecam sengitnya karena kelemahannya dalam menghadapi Dewan tertinggi Angkatan Bersenjata.[Republika]
Selain itu, Kementerian Luar Negeri Malaysia juga meminta warganya menghindari area 'panas' lainnya di seantero Mesir. Mereka juga diminta hati-hati dan ketika suasana semakin genting, mereka diimbau mengikuti instruksi keamanan yang dikeluarkan otoritas pemerintah setempat.
Perwakilan Malaysia di Mesir, menurut kantor berita Bernama, juga mulai membagikan nomor telepon penting yang bisa dihubungi jika dalam kondisi darurat.
Sebelumnya diberitakan Kabinet Mesir telah mengajukan pengunduran diri, kata seorang pejabat, Senin, ketika bentrokan berlangsung pada hari ketiga di Lapangan Tahrir Kairo antara polisi-tentara dan pemrotes yang menuntut perubahan demokratis. "Pemerintah Perdana Menteri Essam Sharaf mengajukan pengunduran diri kepada Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (yang berkuasa)," kata juru bicara kabinet Mohammed Hegazy dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita MENA.
"Karena keadaan sulit yang dialami negara, pemerintah akan terus bekerja sampai pengunduran diri itu disetujui," tambahnya.
Pengunduran diri Sharaf, jika disetujui, bisa mengacaukan pemilihan umum yang dijadwalkan berlangsung pada 28 November -- pemilu pertama sejak penggulingan Presiden Husni Mubarak pada Februari.
Sharaf diangkat pada Maret dengan mendapat dukungan luas pemrotes, namun massa pemrotes sama yang membawanya ke Lapangan Tahrir untuk merayakan pengangkatannya itu lambat-laun menjadi pengecam sengitnya karena kelemahannya dalam menghadapi Dewan tertinggi Angkatan Bersenjata.[Republika]
0 komentar:
Post a Comment