Oleh : Abu Syakira
Di tengah persaingan global yang semakin kuat dan tajam dibutuhkan sumber daya manusia cerdas dan kreatif yang mampu bersaing dan memenangkan sebuah perhelatan akbar. Mereka orang-orang yang mampu berkarya dan beramal dengan sebaik-baik amalan.
Dalam kehidupan kita pun Allah SWT menuntut kita untuk beramal sebaik mungkin, dijelaskan dalam Alqur'an surat Almulk ayat kedua: الذي خلق الموت والحياة ليبلوكم أيكم أحسن عملا "Dialah yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian agar menjadi orang-orang yang sebaik-baik beramal".
Perlu diketahui bersama dalam kamus kehidupan kita tidak ada istilah yang namanya keberhasilan yang abadi sebagaimana tidak ada pula kegagalan yang abadi, oleh karena itu kehadiran sebuah kreatifitas dan inovasi merupakan pintu gerbang menuju perubahan hidup yang lebih baik.
Muhammad Ahmad Abdul Jawwad seorang penulis kreatif dan analistis dalam karyanya menyatakan: ada empat aspek fundamental dalam proses Inovasi, yaitu: Produktifitas, Orisinalitas, Sensitivitas dan Elastisitas (POSE). Produktif beratrti kemampuan untuk melahirkan jawaban-jawaban sebanyak mungkin untuk sebuah pertanyaan. Sedangkan Orisinalitas adalah kemampuan untuk menghasilkan gagasan-gagasan yang unik dan baru. Adapun Sensitivitas adalah kepekaan dalam melihat fenomena yang ada di sekeliling dirinya. Dan Elastisitas adalah kemampuan menghasilkan pemikiran-pemikiran variatif sebanyak mungkin. Dalam sebuah lembaga atau Instansi Kreatifitas dan Inovasi dapat menjadi faktor penyelamat (safety factor) dari terjadinya penurunan kualitas atau bahkan stagnasi.
Dari sini juga kita bisa memaknai parameter keberhasilan suatu organisasi atau instansi dapat dilihat dari seberapa besar produktifitas kreatifitas dan inovasi yang dimiliki oleh sumber daya manusia yang ada di dalamnya.
Sejauh mana Inovasi yang kita miliki dapat dilihat dari empat jenis berikut ini, yaitu: Penemu, Perakit, Pengembang dan Peniru. Dimanapun posisi kita yang penting harus mempunyai tekad menjadi seorang yang lebih baik daripada orang sebelum kita. Kalau dahulu ayah kita melakukan hal-hal yang biasa maka kita harus melakukan hal-hal yang luar biasa, kalau pendahulu kita dalam sebuah organisasi melakukan rutinitas kerja yang begitu-begitu saja maka kita harus melakukan kerja-kerja nyata selain rutinitas kerja.
Seorang "supertrainer" Reza Syarif mengatakan: "Agar kita menjadi orang yang inovatif dibutuhkan 4S: Singkap keyakinan, Sumbat keraguan, Singkirkan ketakutan, Sambut Spontanitas". Keempat hal tersebut merupakan modal untuk berkreasi dan berinovasi dalam menapaki perjalanan hidup kita, banyak hal yang bisa kita lakukan dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada.
Semoga dengan memahami arti semua ini dapat memperluas ruang berpikir kita, beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan, motivasi yang berkesinambungan dan senantiasa bertindak win-win solution dalam setiap menghadapi permasalahan.
Wallahu A'lam bishowab.
0 komentar:
Post a Comment