Kemarin siang kami mengantar jenazah almarhumah Aisyah
ke tempat perisirahatan terakhir, selama hidupnya beliau ini
dilingkungnnya dikenal seorang yang suka menolong, disayangi keluarga dan tetangganya.
Suami beliau Alm. Suparman sudah meninggal 15 tahun yang lalu, tepatnya 30 Juli 1996, meninggal diusia masih muda 46 tahun dalam suatu kecelakaan lalu lintas.
Jauh-jauh hari sebelum wafat, beliau
selalu mengingatkan kepada keluarga apabila nanti beliau meninggal mohon
dimakamkan berdampingan dengan suami beliau, oleh karenanya disisi
makam suami dipasang nisan agar tempat itu tidak dipakai orang lain.
Meski beliau seorang janda dan hidup pas-pasan beliau
tidak pernah segan untuk menolong sesama, usaha warung sembako beliau
bangkrut karena selalu dihutangi tetangga dan bayarnya tidak pernah
tepat waktu, nafkah beliau didapat dari pensiunan suami.
Setelah semuanya selesai berangkatlah iring-iringan yang
membawa jeanazah ke pemakaman, betapa terkejutnya kami ada laporan dari
bebrapa orang penggali kubur karena tidak sengaja mereka menggali makam suami beliau, apa yang terjadi ? Jasad mendiang suami masih
utuh baik kain kafan maupun fisik jenazah itu sendiri, masya Allah
meski sudah 15 tahun jenazah suami beliau terkubur tetapi jasad tidak rusak … merinding saya mengetik tulisn ini.
Saya bertanya kepada keluarga dekat yang serumah dengan
alm. Aisyah apa kebiasaan yang dilakukan suami disaat beliau masih hidup
?
“Tidak ada yang istimewa, hanya saja bapak saya itu orangnya TIDAK PERNAH MARAH dan mama selalu mendo’kan Bapak” jawab anak beliau.
Suparman seorang Penilik Sekolah Dasar, karir beliau dimulai dari guru Sekolah Dasar tahun 1970-an di pedalaman Kalimantan Timur
Sepertinya “jangan marah” sebuah nasehat yang perlu ditiru apalagi kejadian yang akhir-akhir ini banyak kejadian yang dipicu akibat kemarahan.
Lihat kerusuhan Ambon, tawuran antar pelajar, tawuran antar kampung, ("tawuran" sama supir amjad.. copaser) semua karena kemarahan yag tidak terkendali.
Bukankah di masa Rasulullah pernah terjadi suatu peristiwa dimana seorang sahabat meminta nasehat kepada Rasulullah, sahabat tersebut meminta nasehatnya jangan panjang-panjang supaya mudah diingat dan dilaksanakan …. apa nasehat dari Rasulullah Muhammad SAW : “Jangan marah”.
sumber : saiful yazan samsan
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/09/18/jangan-marah-kusaksikan-keajaiban-itu/
0 komentar:
Post a Comment